This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Pahlawan Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pahlawan Nasional. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Januari 2016

Biografi Urip Sumoharjo – Pahlawan Nasional Indonesia Yang Berjasa Dalam Pembentukan TNI

Profil Urip Sumoharjo
Urip Sumoharjo

Apa yang ada dalam benak anda jika mendengar nama Urip Sumoharjo? Mungkin ada yang menjawab Urip Sumoharjo adalah salah satu nama jalan di kotanya. Jawaban itu gak salah, tapi apakah anda tahu mengapa banyak jalan di kota-kota besar emakai nama Urip Sumoharjo?
Agar lebih mengenal siapa sih Urip Sumoharjo? Yuk dibaca Biografi Urip Sumoharjo, ssejarah tentang Urip Sumoharjo dari lahir, karir, menikah, hingga wafatnya.

Biografi Urip Sumoharjo – Kelahiran, Masa Kecil dan Sekolah

Urip Sumoharjo dilahirkan di desa Sindurjan, Purworejo pada tanggal 22 Februari 1893. Nama lahir dari Urip Sumoharjo adalah Muhammad Sidik. Ayahnya bernama Soemohardjo, seorang kepala sekolah turunan ulama Muslim di daerahnya dan ibunya adalah putrid Bupati Trenggalek Raden Tumenggung Widjojokoesoemo.


Urip Sumoharjo adalah enam bersaudara. Sejak kecil Urip Sumoharjo sudah menunjukkan bakat kepemimpinannya. Ia sering bergaul dengan anak-anak sebayanya dan mengkomandani mereka untuk bermain.

Suatu hari ia sedang bermain dengan teman-temannya. Ia memajat pohon dan kemudian terjatuh. Akibatnya ia kehilangan kesadaran untuk beberapa waktu. Karena kejadian inilah nama Muhammad Sidik (nama lahirnya) diganti dengan nama Urip Sumoharjo. Urip artinya hidup atau selamat.
Urip Sumoharjo kecil agak bandel, susah diatur. Ketika masuk masa sekolah, ia disekolahkan di Sekolah Putri Belanda (karena sekolah putra udah penuh saat itu). Urip Sumoharjo bukanlah murid yang cerdas, nilai akademisnya bahkan tergolong buruk.

Urip Sumoharjo Masuk KNIL

Ketika Urip Sumoharjo remaja, ia berkenalan dengan teman ayahnya yang seorang tentara. Disitulah ketertarikannya dengan dunia ketentaraan muncul. Akhirnya Urip memutuskan untuk bergabung dengan KNIL (Koninklijk Nederlands-Indische Leger) semacam ketentaraan jaman Belanda.
Sebenarnya sang ayah ingin dirinya ikut tes pegawai negeri agar bisa menjadi bupati seperti sang kakek. Namun Urip Sumoharjo sudah memutuskan jalan hidupnya. Ia kekeuh masuk dalam KNIL. Urip Sumoharjo adalah satu-satunya pribumi di KNIL saat itu. Namun ia justtru dipasrahi sebagai pemimpin di Batalyonnya.

Ketika bertugas di kampung halamannya sendiri Urip berkenalan dengan seorang gadis yang bernama Rohmah Soebroto, putri dari guru bahasa jawanya saat sekolah dulu. Mereka kemudian menikah pada 30 Juni 1926.

Karir Urip Sumoharjo di KNIL makin meningkat. Ia dipromosikan sebagai Kapten. Itu adalah pangkat tertinggi untuk pribumi pada waktu itu.

Tahun 1938 Urip Sumoharjo keluar dari KNIL karena berselisih dengan bupati di wilayah itu. Akibatnya ia dipindahkan ke Gombong. Namun Urip Sumoharjo menolak dan memilih keLuar dari KNIL.

Urip kemudian pindah ke Yogyakarta bersama sang istri. Mereka menghabiskan masa pensiunnya disitu. Walaupun sudah tidak aktif di angkatan bersenjata, Urip Sumoharjo tetap berhubungan dengan teman-temannya. Urip dan Istri tidak memiliki anak, ia kemudian mengadopsi anak Belanda yang bernamaAbby.

Urip Sumoharjo Menjadi Pemimpin TKR

Gambar Pahlawan Nasional Urip Sumoharjo dan Kawan-Kawan
Foto Pahlawan Nasional Urip Sumoharjo
Tahun 1940, Urip Sumoharjo dipanggil lagi untuk bertugas , saat itu Belanda sedang diinvasi Nazi. Saat itu juga Jepang siap-siap menuju Indonesia.

Ketika Jepang menduduki Hindia, Urip dimasukkan ke penjara karena dianggap oarangnya Belanda. Tiga bulan lebih ia dipenjarakan di Cimahi oleh penjajah Jepang. Setelah dikeluarkan, Urip disuruh Jepang untuk membentuk angkatan bersenjata dibawah kepemimpinan Jepang di Hindia. Namun Urip menolak.

Urip dan istri kemudian kembali ke rumahnya di Yogyakarta. Hubungan dengan teman-teman militer pribumi tetap ia bina, seperti dengan Abdul Haris Nasution.

Setelah Jepang mundur tanpa syarat dan Indonesia merdeka, Urip mengajukan petisi untuk membentuk tentara militer nasional. Ketika itu BKR sudah dibentuk. Yang kemudian berubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Urip didaulat menjadi pemimpin TKR. Ketika Belanda melakukan Agresinya untuk menjajah kembali Indonesia, Urip ikut serta membela Indonesia. Ia bersama Jendral Sudirman bersatu padu melawan Belanda.

Ketika menjadi pemimpin TKR dan hendak melancarkan perang gerilya terhadap Belanda yang ingin menjajah Indonesia lagi, Urip dan Jendral Sudirman menyusun taktik perang penembak jitu. Namun tiba-tiba pemerintah pusat menyetujui perjanjian Renville yang sebenarnya merugikan pihak Indonesia.  Urip memandang perjanjian tersebut membuat Belanda sedikit demi sedikit menguasai Indonesia lagi setelah merdeka. Hal ini membuat Urip Sumoharjo memilih mundur dari TKR.

Urip Sumoharjo Wafat

Seiring dengan kemundurannya di TKR, kondisi fisik Urip Sumoharjo juga mengalami penurunan. Beliau didiagnosis terkena serangan jantung dan harus dirawat di RS. Tanggal 17 November 1948 kondisi Urip makin memburuk dan akhirnya meninggal dunia. Jenazah Urip Sumoharjo disemayamkan di Taman Makm Pahlawan Semaki dan secara Anumerta dipromosikan sebagai Jendral.

Istri Urip Sumoharjo akhirnya menyusul suaminya di alam baka pada tahun 1951 dan dimakamkan di Ungaran. Sedang putri angkat nya yang bernama Abby terserang malaria dan akhirnya juga meninggal di tahun yang sama dengan ibu angkatnya.

Profil dan Biodata Urip Sumoharjo

Nama
:
Muhammad Sidik
Nama Dewasa
:
Urip Sumoharjo
TTL
:
Purworejo, 22 Februari 1893
Meninggal
:
Yogyakarta, 17 November 1948
Karier
:
Pemimpin TKR
Pangkat
:
Lejen
Jendral (Anumerta)
Penghargaan
:
Pahlawan Nasional Indonesia


 Itulah Sejarah, Profil dan Biografi Urip Sumoharjo, semoga bermanfaat. TRimakasih telah membaca blog kami. Jika ingin berkomentar silahkan tulis di kotak komentar. Mohon jangann spamming ya dan tetap menjaga kesopanan saat berkomentar.

Baca juga Biografi berikut ini :

Biografi Eka Lesmana – Blogger Sukses Dari Indonesia, Perbulan Tembus 100juta Rupiah Lebih
Biografi Lee Byung Chull – Founder Samsung, Produsen Smartphone Terbesar di Dunia
Biografi Zhou Qunfei – Wanita Terkaya di China dan di Dunia , Pendiri Lens Technology Pemasok Layar Sentuh Samsung dan Apple
Biografi William Soeryadjaya – Pengusaha Sukses Indonesia Pendiri Astra Internasional
Biografi Sandiaga Uno – Profil Pengusaha Sukses Indonesia yang Pernah di PHK
Biografi Linda Ikeji – Bloger Sukses Berpenghasilan 1M Rupiah per Bulan Hanya Dari Blog Gratisan
Biografi Nadiem Makarim – Lulusan Harvard Pendiri Gojek | Startup Gojek
Biografi Raisa Andriana – Artis, Penyanyi Berbakat Indonesia | Pelantun Lagu Serba Salah
Biografi Diajeng Lestari – Pendiri HijUp.com | Istri Achmad Zaky Pendiri Bukalapak.com
Biografi Achmad Zaky – Pendiri Bukalapak Situs Belanja Online Indonesia

Kamis, 02 Januari 2014

Biografi Amien Rais – Bapak Reformasi Indonesia | Cendekiawan Muslim


biodata amien rais
Biografi Amien Rais
Amien Rais adalah salah satu tokoh Nasional yang berjasa dalam membawa gerakan Reformasi 1998. Amien Rais beserta Megawati Soekarnoputri dan KH Abdurrahman Wahid adalah tokoh reformasi yang mengawal jalannya reformasi 1998 hingga bisa menumbangkan Reim Orde Baru. Berikut ini Biografi Amien Rais.

Lahir dan Masa Kecil

Amien Rais dilahirkan pada tanggal 26 April 1944 di Solo dari pasangan suami istri Suhud Rais dan Sudalmiyah. Amien Rais adalah anak kedua dari enam bersaudara yaitu adalahFatimah, dan empat adiknya adalah Abdul Rozak, Achmad Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Aminah.

Sejak kecil Amien Rais dididik pendidikan agama secara ketat oleh sang ibu. Keluarga Amien Rais adalah keluarga yang  taat beribadah. Ayahnya adalah seorang guru sedang ibunya adalah guru di sekolah Kepandaian Putri (SGKP ) Negeri dan Sekolah Bidan Aisyiyah Surakarta. Keluarga Amien Rais memang cenderung ke Muhammadiyah. Kakeknya, Wiryo Soedarmo adalah salah satu pendiri Muhammadiyah di Gembong, Jawa Tengah.

Didikan Ibu yang Disisplin

Sudalmiyah adalah tipe orang yang sungguh – sungguh dalam melakukan segala hal termasuk dalam profesinya sebgai guru, beliau benar-benar total menjalaninya. Karena totalitasnya di dunia pendidikan ini maka pada 1985 gelar Ibu Teladan se-Jawa Tengah disematkan padanya. Sudalmiyah juga suka berorganisasi, Beliau sangat aktif dalam partai politik Masyumi ketika masih jaya-jayanya.

Ketotalan Sudalmiyah juga tercermin dalam cara mendidik anak-anaknya. Sudalmiyah sangat menerapkan disiplin pada anak-anaknya. Sebagai contoh ketika bangun pagi. Amien Rais kecil sudah dilatih untuk bangun tiap jam 4 pagi. Agar tidak terlambat bangun maka sang ibu selalu emasang weker. Dan jika sudah bangun maka Amien disuruh untuk mengatakan “ashalatu khairum minan naum” dengan suara keras sehingga terdengar sang ibu, kemudian mereka semua harus siap berjamaah subuh. Biasanya Sudalmiyah akan memberi bonus 50 sen jika sang anak berhasil bangun tepat waktu. Uang tersebut dimasukkan ke celengan oleh Amien dan dibuka ketika lebaran untuk membeli baju lebaran.

Sekalipun ibu Amien Rais orang yang tegas namun beliau tak memaksa kehendak anaknya dalam memilih karier. Anak-anaknya dibiarkan tumbuh dan berkembang alamiah sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Ibunya hanya berpesan bahwa “Hakikat hidup adalah ibadah”. Pesan inilah yang selalu diingat oleh Amien Rais hingga tua. Segala yang dilakukan haruslah diniatkan untuk ibadah biar tak sia-sia. Makn untuk ibadah, tidur ibadah, kerja juga niat ibadah.

Bagi Amien Rais, ibu adalah orang yang sangat mempengaruhi kehidupannya, membentuk karakternya. Hingga jika Amien mengalami masalah yang sulit dipecahkan maka ia selalu berkonsultasi ke sang ibu di Solo. Setiap Idul Fitri, rumah sang ibunda di Solo selalu ramai dikunjungi anak-anaknya dan cucu-cucunya termasuk Amien Rais.

Ketika kecil, Amien Rais bercita-cita ingin menjadi Walikota. Hal ini dikarenakan kekagumann Amien Rais pada Muhammad Saleh sang Walikota Solo yang begitu taat menjalankan agama serta masih aktif memberikan tauziah di masjid-masjid walau sudah sibuk dengan tugas kewalikotaan.

Akan tetapi ketika SMA, Amien Rais ingin menjadi duta besar. Hingga beliau memilih Hubingan Internasional ketika kuliah. Amien berprinsip bahwa “Hidup untuk mencari Ridha Allah”. Beliau sellau berpegang bahwa untuk menggapai ridah Illahi maka beliau harus menjadi orang yang apa adanya. “You are what you are”.

Amien Rais Menikah

Amien Rais dan Keluarga
Pada 9 Februari 1969, Amien Rais menikahi seorang gadis yang bernamaKusnasriyati Sri Rahayu. Gadis itu juga adalah teman kecilnya dahulu. Namun selama menjalani pernikahan mereka sulit dikaruniai anak hingga usia pernikahan yang ke 10. Mereka berdua sudah mencoba berbagai jalan namun selalu belum memperoleh hasil.

Hingga suatu saat mereka berdua diberi kesempatan untuk beribadah haji ke tanah suci. Amien Rais dan sang istri begitu khusyu beribadah dan berdoa di depan Baitullah. Setelah pulang dari Mekkah. Dua bulan kemudian Kusnasriyati positif hamil. Sejak saat itu setiap dua tahun mereka dikaruniai anak hingga lima orang yaitu Ahmad Hanafi, kemudianHanum Salsabiela, Ahmad Mumtaz, Tasnim Fauzia, dan yang terakhirAhmad Baihaqy.

Istri Amien Rais adalah ibu rumah tangga yang begitu total menjaga anak-anaknya. Untuk lebih dekat dengan dunia anak-anak, Kusnasriyati mendirikan Taman Kanak Kanak. Awalnya itu hanyalah TK kecil namun kemudian berkembang menjadi TK yang lebih maju. Kusnasriyati juga membuka kedai sederhana yang kemudian sangat diminati para mahasiswa.

Bagi Amien Rais, istrinya adalah wanita luar biasa. Pernah suatu ketika beliau menerima tamu wartawan dari Jepang. Amien Rais begitu antusias menceritakan perihal istrinya, “Istri saya mungkin merupakan wanita terbaik se-Asia Tenggara.” Begitulah Kusnasriyati dimata Amien Rais.

Berorganisasi dan Karir Politik

Ketika sekolah Amien Rais sangat aktif di kegiatan Hizbul Wathon atau Pramuka. Disinilah Amien Rais mengenal apa itu kepemimpinan dan kebersamaan dalam satu visi dan misi atau yang disebut berorganisasi. Ketika menjadi mahasiswa, ia termasuk salah seorang pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah [IMM]. 

Ia juga pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam [HMI], dan pernah di¬percaya untuk mendu¬duki jabatan sekretaris Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam [LDMI] HMI Yogyakarta. Amien Rais juga suka menulis di kolom surat kabar yaitu tabloid mingguan Mahasiswa Indonesia.  Karena ketajaman dalam menulis ini Amien Rais pernah menerima Zainal Zakie Award, sebuah penghargaan bagi mereka yang bagus artikelnya.

Sejak TK hingga SMA, Amien Rais selalu memilih sekolah Muhammadiyah. Jika ketika itu sudah berdiri Universitas Muhammadiyah maka mungkin Amien Rais memilih kuliah disitu juga. Amien Rais lalu memilih UGM untuk kuuliahnya, namun sang ibu menginginkannya belajar di Kairo. Untuk menghibur hati ibunya Amien Rais berkuliah ganda di UGM dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ketika itu belum muncul larangan kuliah pararel.

Setelah lulus S1, Amien Rais melanjutkan studinya ke University of Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat. Amien Rais kemudiann meneruskan S3 di University of Chicago untuk meraih gelar doktor. Dalam kesehariannya, Amien Rais memilih mengabdi di Almamaternya yaitu UGM menjadi dosen. 

Penggerak Reformasi

Ketika Indonesia mengalami pergolakan mulai tahun 1997, Amien Rais tidak tinggal diam. Beliau juga aktif menyuarakan apresiasi rakyat yang kemudian mengantarkannya menjadi aktifis yang menggerakkan roda reformasi pada tahun 1998 bersama Megawati, Sri Sultan HBX dan Gus Dur.

Karena jasa beliau dan Megawati, Sri Sultan HBXserta Gus Dur inilah kemudian tiga tokoh ini dinobatkan sebagai Tokoh Reformasi 1998. Amien Rais sendiri disebut sebagai Bapak Reformasi.

Setelah Soeharto tumbang dan tuntutan reformasi akan pergantian kepemimpinan menuai sukses, Amien Rais kemudian membentuk sebuah partai yang disebut Partai Amanat Nasional atau PAN. Pada pemilu 1999, Amien Rais terpilih sebagai Ketua MPR. Posisi ini sangatlah strategis dengan segala upaya, Amien Rais sangat pandai dalam “bermain” sehingga ketika dipimpinnya MPR benar-benar bisa mengemban amanat rakyat.

Pada 2006  Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap PT.Freeport. Setelah terjadi peristiwa Abepura, Kepala Badan  Intelejen Negara (BIN) Syamsir Siregar secara tidak langsung menuding Amien Rais dan LSM terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar.

Peran Amien Rais dalam kegiatan politik di Indonesia sangatlah besar. Indonesia sangatlah beruntung memiliki sosok cendekiawan seperti beliau. Semoga dikemudian hari muncul “Amien Rais Amien Rais” yang baru dan jauh lebih baik untuk kemajuan bangsa ini.

Yuk Baca Biografi Berikut Ini :
Biografi Megawati Soekarnoputri – Presiden Wanita Pertama di Indonesia | Putri dari Presiden Soekarno
Biografi Ani Yudhoyono – Ibu Negara RI | Istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Biografi Surya Paloh – Pendiri Partai NasDem | Pmilik Metro TV dan Media Indonesia | Capres 2014
Biografi Jusuf Kalla – Pengusaha | Politikus | Wakil Presiden Indonesia ke 10
Biografi Basuki Tjahaja Purnama |Biografi Ahok – Wakil Gubernur Jakarta
Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya yang Mendunia
Biografi Mahfud MD – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Yang Bersih Dari Korupsi | Capres RI 2014
Biografi Jokowi – Gubernur DKI Jakarta | Capres 2014
Biografi Gita Wirjawan – Capres Indonesia 2014 | Pendiri Ancora Capital
Biografi Kate Middleton – Istri Pangeran William




Senin, 30 Desember 2013

Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya yang Mendunia

risma walikota surabaya
Tri Rismaharini
Jika Jokowi adalah mantan Walikota Solo yang diseBut sebagai Walikota terbaik di dunia maka Surabaya punya Tri Rismaharini yang juga dinobatkan sebagai Walikota terbaik sedunia. Siapa sebenarnya sosok Bu Risma (panggilan Tri Rismaharini) dan bagaimana sepak terjangnya. Berikut ini akan dibahas profil, biodata dan Biografi Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini atau juga sering ditulis Tri Risma Harini atau Bu Risma adalah Walikota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode 2010-2015 menggantikan Bambang DH yang kemudian menjadi wakilnya.

Kelahiran Hingga Dicalonkan Menjadi Walikota Surabaya

Bu Risma dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 1961. Bu Risma menjabat sebagai Walikota diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Awalnya Bu Risma adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) di Surabaya sejak 2005.

Bu Risma yang alumni Teknik Arsitektur ITS ini terBukti berhasil menjadi kepala DKP. Hal ini ditunjukkan sejak dipegang oleh beliau Surabaya menjadi kota yang lebih bersih, adem dan hijau. Hal ini memBuat beliau memiliki track record baik untuk dicalonkan menjadi Walikota. Namun sebenarnya Bu Risma enggan dicalonkan karena menurut beliau pertanggungjawabannya luar biasa berat di akhirat kelak.

Setelah didesak oleh PDIP yang mengusungnya akhirnya Bu Risma bersedia dengan meluruskan niat bahwa menjadi Walikota adalah amanah dan jalan mencapai surga.

Resmi Jadi Walikota dan Prestasinya

Mulai 28 September 2010 Bu Tri Rismaharini resmi mejabat sebagai Walikota Surabaya. Sejak saat itu sepak terjang BU Risma semakin kelihatan. Yang paling menonjol adalah pengelolaan pertamanan Surabaya yang lebih baik lagi sebagai contoh adalah Taman Bungkul yang awalnya tak pantas diseBut taman disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah dan menjadi tempat rekreasi gratis untuk warga Surabaya.

Taman Bungkul juga telah diakui dunia dengan diterimanya penghargaan sebagai taman terbesar se Asia Tenggara. Selain taman Bungkul, taman –taman yang awalanya sudah tak terurus juga disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah penyejuk kota Surabaya. Surabaya juga menjadi kota terbersih se Indonesia dengan menyabet gelar Piala Adipura tiga kali berturut-turut dari tahun 2011, 2012, dan 2013. Sebelumnya Surabaya selalu luput dari penghargaan Adipura ini sejak 2005.

Bu Risma juga ditetapkan sebagai nominasi Walikota terbaik di dunia 2012 dengan penghargaan World Mayor Prize oleh The City Mayors Foundation.

Prestasi BU Risma lainnya adalah memangkas anggaran birokrasi yang berbelit, memberikan tunjangan kesehatan bagi warga yang kurang mampu serta menambah anggaran pendidikan sebesar 35 % dari APBD dimana prosentase ini lebih tinggi dari anggaran pendidikan nasional. Bu Risma juga merubah tempat-tempat lokalisasi menjadi tempat yang lebih berguna dan dipastikan tidak lagi menjadi lokalisasi karena telah disulap menjadi taman kanak-kanak.

Menurut Bu Risma, membangun fisik Surabaya itu mudah namun membangun warganya itu yang jauh lebih sulit. Karena tiap orang punya otak dan kemauan sendiri-sendiri yang terkadang sulit diatur.

Berikut ini adalah sepak terjang nyata Bu Risma selama menjabat sebagai Walikota Surabaya :



1.       Rela basah kuyup berhujan-hujanan pantau banjir Surabaya

Ketika Bulan Desember adalah musim penghujan dimana Bulan itu rawan bagi kota besar seperti Surabaya terkena banjir. Ketika itu Bu Risma langsung memantau pintu-pintu air di beberapa titik seperti Jagir, Kayun, Patemon, Patuah dan Simo juga Bozem Morokrembangan.

"Saya langsung turun mengajak sopir hujan-hujan. Setelah menerima informasi banjir, saya langsung menuju pintu-pintu air," kata Risma kala itu.

Bu Risma juga tegas segera menyuruh untuk memperbaiki pompa yang rusak agar Surabaya tak sampai banjir. Beliau juga nekat memBuka sendiri pintu air dengan berbasah-basahan.

2.       Langsung mengecek pohon yang tumbang saat hujan.

Ketika hujan dan angin kencang, rawan sekali pohon tumbang disepanjang jalan Surabaya yang rindang. Bu Risma pun turun tangan langsung ke lokasi menginstruksikan ke anak Buahnya agar membereskan sisa ranting yang masih berserakan agar tak mengganggu jalan juga agar tak masuk sungai.

Bu Risma juga ikut melaksanakan sendiri hal itu bersama anak Buahnya sambil berseru , "Ayo-ayo cepet-cepet. KeBuru banjir nanti yang di sana".

Ketika itu Bu Risma memantau di daerah Ahmad Yani hingga Gayung Kebonsari dimana air sempat meninggi hampir meluap ke jalan raya.

3.       Ikut merapikan lalu lintas yang macet.

Ketika melewati ruas jalan tertentu dan disana terkena macet, maka Bu Risma serta merta turun dari mobilnya untuk ikut membantu mengatur lalu lintas yang macet.

Suatu hari beliau pernah telat menghadiri suatu pertemuan karena harus ikut mengatur lalulintas. "Mohon maaf bapak iBu sekalian, saya datang telat. Saya tadi harus ngatur lalu lintas karena macet parah," kata Risma.

4.       Menegur Bonek ketika kerusuhan sepakbola

Ketika terjadi pertandingan sepakbola sudah hal biasa selalu terjadi kerusuhan (fakta lho). Itu juga terjadi ketika berlangsung pertandingan di Gelora 10 Nopember. Kerusuhan itu sempat memakn korban 1 orang suporter tewas.

Mengetahui hal itu BU Risma langsung menghadapi para Bonek dan juga pengurusnya. Dengan agak emosi beliau mengatakan, “Cukup sudah Rek, ini yang terakhir. Sampai kapan lagi harus seperti ini. Lihat keluarganya, kasihan. Ini korban anak tunggal," ujar Risma di depan Bonekmania dari ASP (Asosiasi Suporter Persebaya).

"Semua itu ada garis pembatasnya masing-masing, jangan ditemBus, jangan dilawan. Kemarin sudah lima dan saya pantau terus update dari anggota sampai tak bisa tidur," lanjut Risma lagi.

Bu Risma tak mau warganya mati konyol gara-gara kerusuhan sepakbola yang seharusnya tak perlu terjadi. Menurut Bu Risma boleh-boleh saja menyukai suatu kesebelasan apalagi itu adalah milik daerahnya namun tak perlu ada kerusuhan apalagi hingga memakan korban.

5.       Turun tangan langsung me- Razia ABG mesum di diskotek



Ketika ada razia ABG mesum di diskotek, Risma juga ikut turun tangan. Beliau sungguh geram terhadap ABG-ABG yang tertangkap basah berbau alkohol dan melakukan adegan mesum.

Bu Risma juga tak setuju jika para ABG itu menyalahkan orang tuanya yang bercerai hingga terjun ke dunia hitam. Menurut Bu Risma itu hanyalah alasan menyalahgunakan keadaan.

"Masih banyak orang lain yang menderita, kalian itu jangan menyalahkan keadaan, baju kamu masih bagus, coba lihat di sekitar kalian," kata Risma.

"Kamu jangan gaya-gayaan. Kalian itu masih di bawah umur, pakai acara pergi ke diskotek segala, mau jadi apa kalian?," tegasnya dengan nada tinggi.

6.       Menemui dan Melabrak Tersangka Penjual Gadis ABG

Ketika terdengar kabar ditangkapnya seorang iBu rumah tangga Ayu Puji Astuti yang telah terBukti melakukan jual beli anak dibawah umur, Bu Rism langsung menuju ke Mapolrestabes Surabaya. Disana Bu Risma langsung menumpahkan kemarahannya pada sang iBu muda ini.

"Yang kamu tawari itu kan cuma anak kecil. Di suruh apa-apa ya mau, wong dia nggak ngerti apa-apa. Coba anak kamu ditawari permen, biar beracun ya mau aja, wong anak kecil," tegas Risma dengan nada keras sambil menunjuk ke arah tersangka.

"Kamu itu perempuan, lah kok tega-teganya menjual anak orang. Kamu nggak ngerti dosa apa, apa kamu nggak punya agama, makanya nggak ngerti dosa?" lanjut Risma dengan nada kesal.

7.       Memulangkan Para PSK ke Daerah Asalnya

Bu Risma langsung memimpin acara pemulangan 45 Pekerja Seks Komersial ke daerahnya dari sejumlah tempat lokalisasi. Bu Rism ajuga menasehati mereka sbb:

"Jangan pernah berfikir, saya Bukan bagian dari sampeyan (kalian), tapi berifikirlah bahwa sampeyan-sampeyan itu juga bagian dari saya. Sehingga bisa berBuat baik seperti yang orang lain lakukan," kata Risma dalam pidatonya di hadapan para PSK yang sebagian menutup wajahnya dengan cadar.

"Semua orang pasti berBuat salah, jadi jangan berkecil hati. Kalau sekarang sampeyan menutup wajah, ke depan sampeyan akan berani membanggakan diri sebagai bagian dari masyarakat umumnya. Suatu saat nanti, saya ingin sampeyan-sampeyan bertemu dengan saya dan menceritakan keberhasilan sampeyan," kata Risma bijak.

8.       Bekerja mulai pukul 05.30

Bu Risma berangkat kerja mulai pukul 05.30. Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah memunguti sampah disepnjang jalan yang ia lihat ada sampah. Kemudian dilanjutkan bekerja urusan kantor. Sering juga langsung terjun ke lapangan. Bu Risma sore hari menyempatkan bermain dengan anak kecil di sekitar taman, Bu Risma melempar bola ke anak-anak itu sambil berkata “Hari sudah sore, waktunya pulang dan belajar.”

Ketika gelap, Bu Risma kerap patroli ke taman-taman dan penjuru Surabaya. Jika kedapatan ada anak dibawah umur yang masih keluyuran maka beliau langsung memarahinya dan menyuruhnya pulang. Jika kedapatan lalu lintas macet maka sering Bu Risma turun ikut mengatur lalu lintas.

9.       Berwawancara Langsung Dengan Warga

Bu Risma juga sering meluangkan waktu untuk berbincang dengan warga S
urabaya melalui radio. Bu Risma dengan sabar meladeni segala pertanyaan warganya mulai dari penggusuran, saluran got yang tersumbat bahkan pernah juga ada pertanyaan yang kurang sopan dilontarkan padanya. Yah... selalu ada pro dan kontra walau itu nyata-nyata baik.

Itulah beberapa aksi real yang dilakukan Bu Risma sebagai Walikota Surabaya. Ide-ide kreatifnya memBuat pertumBuhan ekonomi Surabaya meningkat lebih dari 7,5 persen sejak memimpin pada 2010 silam. Ia pun diganjar penghargaan bergengsi, Women Leader Award 2012 dari Globe Asia.

Pro Kontra Kepemimpinan Risma

Sesuatu pasti ada pro dan kontranya bahkan untuk hal yang sudah terBukti benar sekalipun. Termasuk juga Bu Risma. Ketika masa kepemimpinannya masih berumur satu tahun, beliau pernah hampir dijatuhkan oleh anak Buahnya sendiri.

Adalah Wisnu Wardhana, kepala DPRD Surabaya yang berusaha menjatuhkan Risma dengan menggunakan hak angketnya.  Menurut Wisnu Bu Risma telah melanggar peraturan dengan menaikkan tarif iklan dan baleho yang biasa terpampang di tengah-tengah kota.

Namun Bu Rism beralasan bahwa itu Bukan menyalahi aturan malah itu akan menguntungkan kota Surabaya sendiri. Dengan menaikkan tarif iklan maka investor dan pebisnis akan berpikir ulang kali jjika mau beriklan dengan baleho atau papan iklan. Sehingga mereka akan memilih iklan di surat kabar dan media elektronik. 

Dengan begini Surabaya akan terhindar dari hutan iklan yang sering mengurangi indahnya pemandangan kota.
Dalam kasus pemakzulan Risma ini, mendagri ikut campur tangan dan mengatakan bahwa Bu Risma masih Walikota Surabaya yang sah dan upaya pemakzulan Risma adalah hal uang mengada-ada. Itu hanyalah upaya pihak yang sirik dan iri akan prestasi Bu Risma.

Terakhir diketahui bahwa upaya pemakzulan Bu Risma itu terjadi karena Bu Risma menolak pembangunan jalan tol tengah kota. Bu Risma lebih memilih pembangunan jalan tol frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghuBungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya. Menurut Bu Risma ini akan memBuat pemeratan kesejateraan di Surabaya juga.

Kedekatan Dengan Jokowi

Bu Risma juga bersahabat dengan Gubernur DKI, Jokowi. Selain karena se-partai yaitu PDIP, Bu Risma juga mirip Jokowi yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Jokowi juga memuji Bu Risma sebagai pemimpin yang berani, tegas dan lincah melayani masyarakat. Jokowi dan Risma juga seusia. Mereka sering bertemu untuk berdiskusi berbagai masalah.

Bakal Capres RI 2014

Ada slentingan bahwa BU Risma juga digadang-gadang menjadi gubernur Surabaya bahkan Capres 2014. Menanggapi hal ini Bu Risma mengatakan bahwa dirinya tidak berambisi politik. Sebab, menurutnya, menjadi walikota, gubernur, bahkan presiden adalah tanggung jawab yang luar biasa. Tak hanya soal memecahkan masalah, seperti banjir, "tapi bagaimana membantu orang berkembang dan menjadi sukses."

Biodata Bu Risma

Nama
:
Ir. Tri Rismaharini, M.T
Tanggal Lahir
:
20 Oktober 1961.
Tempat Lahir
:
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Partai Politik
:
PDI Perjuangan
Suami
:
Djoko Saptoadji
Almamater
:
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya
Profesi
:
Birokrat di Pemkot Surabaya
Agama
:
Islam

Riwayat Pendidikan

SMP Negeri X Surabaya (1976)
SMU Negeri V Surabaya (1980)
S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)
S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002)

Riwayat Karir

Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000)
Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang (2001)
Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2001)
Kepala Bagian Bina Bangunan (2002)
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005)
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010)
Wali Kota Surabaya (2010-2015)


Yuk Baca Biografi Dibawah Ini. Bagus-Bagus Lho....
Biografi Mahfud MD – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Yang Bersih Dari Korupsi | Capres RI 2014
Biografi Jokowi – Gubernur DKI Jakarta | Capres 2014
Biografi Gita Wirjawan – Capres Indonesia 2014 | Pendiri Ancora Capital
Biografi Kate Middleton – Istri Pangeran William
Biografi Pangeran William – Putera Pertama Lady Diana dan Suami Kate Middleton
Biografi Lady Diana – Putri Cantik dari Inggris
Biografi Evan Dimas – Pemain Muda Berbakat dalam Sepakbola Indonesia
Biografi Diego Michiels – Pemain Naturalisasi Yang Mulai Bersinar
Biografi Rahmad Darmawan – Pelatih Sepakbola Terbaik Indonesia
Biografi Indra Sjafri – Pelatih Timnas Garuda Muda

Jumat, 22 November 2013

Biografi Jendral Ahmad Yani – Salah Satu Pahlawan Revolusi

Ahmad Yani
Jendral TNI (Anumerta) Ahmad Yani adalah salah satu Pahlawan Revolusi yaitu pahlawan yang gugur akibat adanya pemberontakan G 30 S/PKI.  Beliau dilahirkan di Purworejo pada tanggal 19 Juni 1922. Ketika SD, Beliau mengenyam pendidikan di HIS di daerah Bogor. Beliau menamatkannya pada tahun 1935. Lalu beliau meneruskan SMP nya di MULO kelas B Afd. Bogor hingga tahun 1938 yang kemudian diteruskan ke AMS bagian B Afd. Jakarta. Namun di sekolah lanjutan ini beliau tak bisa menamatkannya (hanya sampai kelas 2) karena Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan sebuah milisi.

Ahmad Yani yang belum tamat SMA kemudian tertarik pada dunia militer dan mendaftar ke Dinas Topografi Militer yang berada di daerah Malang, Jawa Timur yang kemudian dilanjutkan keintensifannya di daerah Bogor. Inilah awal karir Ahmad Yani di bidang militer. Beliau lulus dari pendidikan militer dengan berpangkat Sersan.

Ketika Indonesia dijajah Jepang yakni pada tahun 1942, Ahmad Yani mendaftar untuk mengikuti pendidikan Heiho di Magelang, Jawa Tengah. Beliau lalu bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) daerah cabang Bogor.

Semasa perang kemerdekaan, Ahmad Yani juga banyak ikut andil. Jasa-jasanya adalah seperti beliau berhasil menyita senjata Jepang yang berada di Magelang. Ketika TKR lahir, beliau dijadikan Komandann TKR untuk wilayah Purworejo. Pada saat Belanda melancarkan Agresi Militernya ke indonesia yang pertama, Ahmad Yani bersama pasukan berhasil membendung serangan Belanda di daerah Pingit. Ketika Agresi yang ke dua, beliau juga diorbitkan dengan diangkat menjadi Komandan Wehrkreise II untuk menjaga daerah Kedu.

Ketika pemberontakan DI/TII meletus, Ahmad Yani ditugasi untuk mengatasi pemberontakan itu di daerah Jawa Tengah. Bersama pasukan Benteng Raiders, akhirnya DI/TII berhasil dikalahkan. Setelah tugas itu selesai, beliau kembali ke Staf Angkatan Darat.

Untuk lebih memperdalam ilmunya di bidang militer, pada 1955 Ahmad Yani diberangkatkan ke Amerika guna menempuh pendidikan di Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA selama sembilan bulan. Setahun kemudian beliau melanjutkann sekolah militer selama dua bulan di Inggris mengambil Spesial Warfre Course.

Ketika terjadi pemberontakan PRRI di Sumatra Barat pada tahun 1958, Ahmad Yani yang saat itu berpangkat Kolonel didaulat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus yang kemudian memimpin penumpasan pemberontakan tersebut.

Karena jasa dan prestasi beliau, pada tahun 1962, Ahmad Yani diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Menjadi Target G30S/PKI


Dalam pandangan politik, Ahmad Yani tidak setuju dan selalu berseberangan dengan PKI. Ketika PKI berusaha untuk membentuk angkatan ke 5 yang terdiri dari buruh tani yang dipersenjatai, Ahmad Yani langsung menolaknya. Inilah yang menjadi alasan hingga beliau dimasukkan dalam target penculikan dan pembunuhan oleh PKI tahun 1965.

Bersama dengan ke tujuh perwira Angkatan Darat lainnya, beliau diculik dan dibunuh lalu mayatnya dimasukkan kedalam sumur tua di daerah Lubang Buaya melalui operasi pemberontakan G30 S/PKI.

Kronologinya, ketika dinihari tanggal 1 Oktober, Ahmad Yani ditembak di depan kamar tidurnya. Setelah dilakukan pencarian pada keesokan harinya, Jenazah Ahmad Yani kemudian dimakamkan secara hormat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Beliau bersama ketujuh perwira yang menjadi korban keganasan PKI kemudian dinamai sebagai Pahlawan Revolusi dan pangkatnya dinaikkan secara Anumerta yang awalya Letnan menjadi Jendral.

Biodata Jendral Ahmad Yani :
Nama : Ahmad Yani

Riwayat hidup :
-HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
-MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
-AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan Militer :
-Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
-Pendidikan Heiho di Magelang
-Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
-Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955
-Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956

Riwayat Karir
Jabatan terakhir : Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) sejak tahun 1962
Bintang Kehormatan :
-Bintang RI Kelas II
-Bintang Sakti
-Bintang Gerilya
-Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
-Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
-Satyalancana G:O.M. I dan VI
-Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
-Satyalancana Irian Barat (Trikora)
-Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958)
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi


Baca Juga Biografi Dibawah Ini :
Biografi Ahmad Dhani – Musisi Legendaris Indonesia
Biografi Haji Agus Salim – Pahlawan Nasional dan Tokoh Pergerakan Nasional
Biografi Augustus Caesar – Kaisar Romawi Pengganti Yulius Caesar
Biografi Jendral A.H Nasution – Jendral Besar Yang Taat Beribadah
Biografi Adolf Hitler – Sang Diktator dari Jerman
Biografi Adisucipto - Pahlawan Penerbangan Indonesia
Biografi Ade Rai – Binaragawan Indonesia yang Mendunia
Biografi Adam Smith – Pakar Ekonomi Kapitalis
Biografi Adam Osborne – Penggagas Portable Komputer Pertama Di Dunia Serta Penulis Buku Manual Komputer Terlaris Di Dunia.
Biografi Adam Malik – Pendiri ASEAN

Biografi Haji Agus Salim – Pahlawan Nasional dan Tokoh Pergerakan Nasional

Ketika penulis masih sekolah dulu, penulis ingat sepenggal kisah tentang Haji Agus Salim adalah sebagai berikut :

Saat Indonesia baru merdeka, masih banyak negara-negara terutama Eropa yang tak mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Khususnya Jerman. Rakyat Jerman adalah rakyat yang “sombong”. Rakyat Jerman merasa bahwa dirinya yang termasuk bangsa Arya adalah bangsa yang paling tinggi derajatnya di dunia dibanding bangsa-bangsa lain, termasuk dalam hal bahasa. Jerman tak mau mendengar pidato diplomasi negara lain jika tak menggunakan bahasa Jerman.

 Ketika itu Haji Agus Salim adalah seorang Menteri Luar Negeri dan sedang berkunjung ke Jerman. Beliau tahu tentang hal ini. Beliau pun akhirnya menyusun naskah pidato dengan Bahasa Jerman bukan Bahasa Inggris. Jerman yang awalnya tak mau memandang Indonesia sama sekali sangat terpukau mendengar pidato dari Haji Agus Salim yang ternyata bisa berbahasa Jerman. Seketika itu Jerman langsung menyatakan dukungannya terhadap Indonesia.

Itulah sepenggal kisah dari jasa Haji Agus Salim. Untuk benar salahnya penulis haturkan maaf. Berikut ini akan penulis sajikan Biografi Haji Agus Salim.

Biografi
Haji Agus Salim dilahirkan pada tanggal 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Agam, Sumatra Barat. Beliau terlahir dengan nama Mashudul Haq, bahasa Arab yang berarti “membela yang benar”. Ia adalah anak keempat dari seorang jaksa pengadilan tinggi setempat, Moehammad Salim.

Sebagai anak seorang jaksa, tentunya Agus Salim lebih beruntung dibanding anak yang lain karena dengankedudukan keluarganya yang terhormat ini, ia bisa bersekolah tinggi Belanda dengan tanpa hambatan. Agus Salim juga dikenal sangat pandai di sekolahnya. Ketika remaja, Agus Salim telah menguasai tujuh bahasa asing yaitu Belanda, Inggris, Arab, Turki, Perancis, Jepang, dan Jerman. 

Karena kecerdasan Agus Salim itulah pada 1903 beliau berhasil lulus dengan predikat lulusan terbaik SMA atau HBS (Hogere Burger School) dimana saat itu masa belajar Sekolah Menengah adalah 5 tahun diusianya yang masih belia yaitu 19 tahun. Agus Salim menjadi lulusan terbaik di tiga kota yaitu Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

Setelah lulus HBS maka Agus Salim menyampaikan minatnya untuk meneruskan sekolah ke Belanda dengan mengambil jurusan kedokteran. Beliau kemudia mengajukan beasiswa. Namun entah kenapa beasiswa beliau ditolak.

Di lain pihak, RA Kartini yang hidup semasa dengan beliau melakukan hal yang sama dan beasiswanya diterima namun karena RA Kartini sudah menikah dan sesuai adat Jawa, perempuan yang sudah menikah tak boleh tinggal jauh dari suami maka Kartini mengurungkan niatnya untuk mengambil kedokteran di Belanda. Kartini kemudian mendengar kabar mengenai Agus Salim dan berniat ingin menggantikan beasiswanya kepada Agus Salim. 

Hal ini sempat termaktub dalam sebuah surat Kartini kepada sahabat Belandanya yaitu Ny. Abendanon, istri pejabat yang menentukan pemberian beasiswa pemerintah pada Kartini: “Kami tertarik sekali kepada seorang anak muda, kami ingin melihat dia dikarunia bahagia. Anak muda itu namanya Salim, dia anak Sumatera asal Riau, yang dalam tahun ini, mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS! Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan.”

Pemerintah Hindia Belanda pun menyetujui usulan Kartini untuk menghibahkan beasiswa senilai 4800 gulden pada Agus Salim. Namun Agus Salim menolak dengan halus karena beliau beranggapan beasiswa Kartini itu bukan karena prestasinya melainkan karena permintaan Kartini yang seorang bangsawan sehingga bisa memohon langsung ke pemerintah. Bagi Agus Salim hal tersebut justru sangat menyinggung perasaannya karena telah diperlakukan demikian.

Akhirnya Agus Salim mengurungkan niatnya sekolah kedokteran ke Belanda. Dalam waktu yang bersamaan, beliau mendapat tawaran bekerja sebagai penerjemah di konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi. Ini terjadi kira-kira tahun 1906 hingga 1911. Beliau akhirnya menerima tawaran tersebut. Selain bekerja, beliau juga memperdalam ilmu agama Islamm beliau langsung pada Imam Masjidil Haram yang masih pamannya juga yang bernama Syech Ahmad Khatib. Beliau juga mempelajari ilmu diplomasi. Ketajaman ilmu agama dan ilmu politik Agus Salim benar-benar diasah di Arab Saudi. Hingga ketika pulang ke Indonesia, beliau telah mantab untuk bergabung dalam pergerakan nasional. Beliau juga mendirikan sekolah HIS (Hollandsche Inlandesche School).

Dalam dunia politik, Agus Salim kemudian bergabung dengan Serikat Islam pimpinan HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis pada 1915. Awalnya SI memiliki perwakilan di pemerintah Hindia Belanda yaitu di Volksraad (semacam DPR/MPR). Di Volksraad, SI diwakili oleh kedua tokoh pimpinannya yaitu HOS Tjokroaminoto dan abdul Muis. Namun kedua tokoh ini mundur karena tak menyukai kebijakan Belanda. Akhirnya tempat itu digantikan oleh Agus Salim. Ternyata Agus Salim juga mengalami kekecewaan yang sama seperti yang dirasakan pendahulunya. Akhirnya Agus Salim berkesimpulan bahwa berjuang dari ‘dalam’ tak ada gunanya. Akhirnya Agus Salim keluar dari Volksraad dan fokus pada SI.

Di tahun 1923, SI mengalami perpecahan ideologi dimana beberpa tokoh SI seperti Semaun dan Darsono menghendaki agar SI condong ke ‘kiri’ sedang Agus Salim dan HOS Tjokroaminoto tetap menghendaki SI lebih berhalauan ‘kanan’.

Akhirnya SI pecah jadi dua yaitu SI kanan dan SI kiri yang kemudian berubah menjadi Sarekat Rakyat yang merupakan cikal bakal PKI.

Agus Salim tetap setia dengan Serikat Islam. Kedudukan Agus Salim dalam SI sebenarnya biasa saja bahkan karena beliau pernah bekerja di pemerintahan dan tak pernah dipenjarakan seperti HOS Tjokroaminoto, beliau sempat dituduh mata-mata Belanda. Namun Agus Salim menepisnya melalui pidato-pidatonya yang sering mengkritik pemerintahan Belanda.

Agus Salim bahkan didaulat sebagai pimpinan puncak SI ketika HOS Tjokroaminoto wafat pada 1934.
Kiprah Agus Salim tak hanya melalui SI. Beliau juga telah mendirikan Jong Islamieten Bond dimana beliau membuat perubahan baru untuk mengganti doktrin keagamaan yang kaku dengan meniadakan hijab kain pada duduk laki-laki dan perempuan dalam kongres Jong Islamieten Bond ke 2 di Yogyakarta tahun 1927. Tentunya hal ini sudah disetujui oleh seluruh pengurus organisasi.

Pada saat Indonesia akan memproklamirkan kemerdekaannya, Agus Salim didaulat menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ketika Republik tercinta ini berhasil merdeka, Agus Salim diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung. Beliau juga diangkat menjadi Menteri Muda Luar Negeri pada Kabinet Syahrir I dan II juga dalam Kabinet Hatta. Hal ini mengingat Agus Salim sangat pandai dalam berdiplomasi serta menguasai tujuh bahasa asing. Beliau juga ditunjuk menjadi penasehat Menteri Luar Negeri setelah Indonesia diakui kedaulatannya dimata dunia Internasional.

Agus Salim juga mendapat julukan “The Grand Old Man” . Hal ini karena kepiawaiannya dalam berdiplomasi yang belum ada tandingannya saat itu. Agus Salim memiliki perawakan yang kecil dan terbiasa dengan mengenakan sarung dan peci. Kesederhanaan hidupnya ini tidak menggambarkan kesederhanaan pemikirannya. Agus Salim memiliki jiwa yang bebas, beliau tak mau dikekang oleh batasan-batasan. Beliau berhasil mendobrak tradisi Minang yang cukup kolot. 

Beliau selalu berpindah-pindah dan tak pernah memiliki rumah tetap. Surabaya, Yogya dan Jakarta adalah sebaran hidup beliau. Di kota-kota tersebut beliau hanya menyewa rumah kevil dan sangat sederhana. Beliau juga mengajar anaknya sendiri. Anaknya tak ada yang bersekolah di sekolah formal. Hanya anak bontotnya yang bersekolah di sekolah formal. Hal ini beliau lakukan karena beliau bisa memiliki keahlian ini semua bukan berasal dari sekolah formal melainkan dari otodidak ‘learning by doing’ dalam kehidupan nyata. 

”Saya telah melalui jalan berlumpur akibat pendidikan kolonial,” ujarnya tentang penolakannya terhadap pendidikan formal kolonial yang juga sebagai bentuk pembangkangannya terhadap kekuasaan Belanda.
Haji Agus Salim menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 4 November 1954 di usia 70 tahun.

Agus Salim adalah pahlawan nasional yang sangat langka. Beliau hampir sempurna dalam hal diplomasi. Latar belakang beliau yang anak dari seorang pejabat pemerintahan sekaligus dari keluarga religius turut mewarnai pribadi Agus Salim. Perjuangan dan pengorbanan beliau untuk Republik ini patut kita berucap trima kasih sebesar-besarnya.

Tak hanya Agus Salim tapi juga bagi semua jasa pahlawan-pahlawan yang telah memberikan segenap hidup, jiwa, raga, harta, nyawa bahkan keluarganya demi tercpainya kemerdekaan Indonesia.

Agus Salim adalah pribadi perpaduan dari nilai-nilai keIslaman, keIndonesiaan dan kemodernan. Terimakasih kami untuk anda Haji Agus Salim semoga semua yang telah anda berikan menjadi amal jariyah di akherat kelak. AMIN.

Baca Juga Biografi Berikut Ini :
Biografi Augustus Caesar – Kaisar Romawi Pengganti Yulius Caesar
Biografi Jendral A.H Nasution – Jendral Besar Yang Taat Beribadah
Biografi Adolf Hitler – Sang Diktator dari Jerman
Biografi Adisucipto - Pahlawan Penerbangan Indonesia
Biografi Ade Rai – Binaragawan Indonesia yang Mendunia
Biografi Adam Smith – Pakar Ekonomi Kapitalis
Biografi Adam Osborne – Penggagas Portable Komputer Pertama Di Dunia Serta Penulis Buku Manual Komputer Terlaris Di Dunia.
Biografi Adam Malik – Pendiri ASEAN
Biografi Abraham Samad – Ketua KPK
Biografi Abul Wafa – Matematikawan Muslim Sejati