Winarto Estillo |
Sejak Kecil Berwirausaha
Winarto Estillo atau Erwin dilahirkan pada tahun 1981 di Trenggalek. Jiwa kemandirian Erwin sudah terlihat sejak kecil. Hal ini terbukti ketika sekolah STM, Erwin tak pernah mmeinta uang sekolah orang tuanya karena sudah bisa membiayai sendiri. Erwin mendapatkan uang dengan berjualan aksesoris dan juga hiasan dinding.
Ketika menginjak waktu kuliah, Erwin memilih Universitas Hang Tuah Surabaya Jurusan Desain Teknik Perkapalan sebagai tempat kuliah. Erwin adalah mahasiswa yang cerdas, ia sering diajak kerjasama oleh dosennya untuk mengerjakan proyek-proyek kecil dari PT PAL Indonesia. Erwin sangat lihai dalam mendesain kapal menggunakan program 3D AUTOCAD dan juga menghitung kebutuhan kapal yang menggunakan rumus-rumus kalkulus.
Walau ia termasuk mahasiswa yang smart, namun Erwin tak bisa meluluskan kuliahnya lantaran fokusnya berubah. Sewaktu semester 5 Erwin mulai beralih fokus untuk mendirikan bisnis sendiri. Erwin mengubah halauan hidupnya karena sewaktu mengerjakan proyek dan di deadline, ia sering kewalahan dan sering jatuh sakit. Dari situ ia berfikir jika ia tidak membuat bisnis sendiri dan setelah lulus kuliah meneruskan bekerja di proyek perkapalan maka dirinya akan menjadi sering sakit-sakitan.
Ikut MLM dan Membangun Bisnis
Dari pola berfikir itulah kemudian Erwin memulai bisnisnya yang pertama yaitu bergabung dengan MLM NASA (perusahaan asal Yogyakarta). Erwin pun tekun menekuni bisnis barunya hingga ia berhasil mencapai level Emerald yaitu level tertinggi di tangga MLM dengan potensi penghasilan bersih lebih dari 10 juta per bulan. Suatu angka yang fantastis waktu itu.
Kesuksesannya di MLM mmebuatnya lebih percaya diri mendirikan perusahaan sendiri yaitu PT Citra Karya yaitu perusahaan yang berjalan dibidang Agrobisnis. Erwin berpartner dengan 4 temannya yang lain.
Bangkrut Berkali-kali
Ternyata sukses di MLM tidak menjamin sukses di perusahaan sendiri. Terbukti tak sampai setahun perusahaannya bangkrut dan akhirnya ditutup.
Penutupan perusahaannya ini tak membuat langkahnya surut dalam berwirausaha. Erwin kemudian memutuskan menjadi distributor rokok dari Malang, Jawa Timur. Namun bisnis inipun gagal. Erwin pun terpaksa menjual semua hartanya yaitu rumah dan mobil untuk menutup hutang-hutangnya.
Dari seorang yang berkecukupan dengan kehidupan yang mapan Erwin berubah menjadi seorang yang hanya bisa tinggal di kamar kos-kosan kecil. Erwin begitu terpukul akan nasib yang menimpanya. Semua yang ia usahakan selama ini ludes begitu saja.
Empat bulan ia menjadi pemuda luntang-lantung tak pasti tujuan. Erwin pun sempat gagap karena kebanyakan pikiran dan stress. Padahal sebelumnya ia adalah pemuda percaya diri dan sangat lihai dalam berdiplomasi mengingat ia adalah termasuk orang yang sukses di MLM.
Jika ditanya tentang keadaan dirinya ketika itu Erwin hanya menjawab, “Saya tidak pernah mengatakan hal ini adalah kegagalan, saya tidak suka dengan kata kata Gagal. Walau saat itu saya tidak punya aset usaha apa apa, tapi saya adalah seorang Pengusaha, saya punya mimpi.. silahkan baca vibrasi saya yang saya tulis di artikel,, saya punya impian membangun rumah di atas lahan 1 ha dengan luas bangunan 1000 m2 (erwin sambil menunjukkan buku artikel yang sempat di tulis pada halaman terakhir, yang Erwin buat tahun 2006)”. Begitu jelasnya.
Membangun Kembali Bisnisnya
Ketika ia berada di puncak stress, seorang penoong pun datang. Beliau adalah Gunawan Budiharjo yaitu GM dari PT NASA, perusahaan MLM yang diikuti Erwin. Dari Gunawan, Erwin mendapat bantuan modal sebesar 15 juta rupiah.
Ketika itulah Erwin langsung memutar otak untuk mendirikan usaha baru. Erwin memutuskan untuk membuat bisnis camilan singkong goreng atau umbi stik. Erwin langsung mmebuat empat gerobak untuk menjalankan bisnisnya ini. Namun ternyata lagi-lagi Erwin harus menerima kenyataan bahwa Umbi Stik-nya tak pernah mencapai target.
Erwin pun harus rela bahwa umbi stik bukanlah usaha yang cocok.
Erwin kemudian membuat camilan lain yaitu TahuKress. Ternyata camilan inilah yang cocok dengan Erwin. Camilan ini laris manis diserbu pembeli. Target penjualan pun terpenuhi bahkan melebihi target yang ditetapkan.
Awalnya hanya sebuah outlet namun kini menjadi 750 outlet tersebar di seluruh tanah air. Erwin mengembangkan bisnisnya dengna konsep Waralaba. Semakin hari semakin banyak calon mitra yang mengajukan diri. Bisnisnya terus berkembang menjadi besar.
Setelah sukses dengna Tahu Kress, Erwin membuka lagi usaha makanan yang lain yaitu Rujak EsKrim yang ketika artikel ini dibuat masih dalam tahap perkembangan.
Itulah suka duka seorang Erwin Estillo dalam mengarungi proses bisnisnya. Tak ada yang mudah di dunia ini namun juga tak ada yang mustahil di dunia ini selama kita yakin bisa dan terus berjuang mewujudkannya. Dibidang apapun itu.
Baca Juga Biografi Berikut Ini :
0 komentar:
Posting Komentar